Halaman

Minggu, 10 Februari 2013

Resensi The Naked Traveler: Suka Duka Berpelesir


Bibliografi

Penulis: Trinity
Penerbit: C Publishing
Harga: Rp44.500
Cetakan: Ke-23, September 2012
Dimensi: 20.5 x 13 cm
Tebal Hlm: 12+282 halaman
 Jenis Buku: Non Fiksi Kreatif

Suka Duka Berpelesir

            The Naked Traveler, buku yang judulnya banyak digugat oleh beberapa pihak karena salah pengartian ini adalah buku yang terbentuk dari kumpulan kisah perjalanan keliling dunia yang dibuat oleh Trinity. Berkat temannya, tulisannya tidak hanya menjadi catatan personal, tetapi menjadi manfaat sekaligus hiburan bagi orang banyak dengan tulisan yang telah dicetak massal.
Rincinya, buku ini berkisah tentang informasi unik yang terdapat di beberapa tempat yang telah ia sambangi. Contohnya seperti pada bagian Berkelana di Toilet. Pada bagian ini, Trinity menceritakan tentang berbagai macam toilet di airport lokal dan Internasional. Dia juga bercerita tentang kisah lucunya saat buang air besar di airport Schippol (Amsterdam, Belanda). Kebingungan karena tidak ada tungkai flush pada toilet tersebut, akhirnya ia pun menimbun tisu di kakus untuk menutupi kotoran. Ternyata, flush keluar secara otomatis saat kunci pintu terbuka.

Tak hanya itu, dia juga bercerita tentang pengalaman konyol seputar traveling. Seperti pada bagian Pilih Makan Rendang atau KKN. Trinity bercerita tentang temannya yang amat suka makan rendang ingin pulang kampung dari Indonesia ke Amerika. Di airtport bagian costum, rendangnya divonis untuk tetap tinggal karena mencurigakan. Karena tidak pengin rugi, ia pun memakan rendang semuanya sebanyak 2kg. Wow!!!
Di setiap pelesirannya, ia tidak selalu mujur. Hal-hal yang sial pun dimasukkan ke dalam buku birunya. Misalnya pada bagian Terkutuklah Edinburgh. Ia menjelaskan tentang beberapa kesialan yang ia alami saat berwisata ke Edinburgh, Scotland. Trinity terkena diskriminasi rasial saat ingin tour, yang membuatnya tidak dapat mengikuti tour karena perlakuan terhadap orang kulit putih dan kulit hitam yang berat sebelah pada masa perbudakan.
Buku ini memiliki beberapa kekurangan. Satu hal yang paling riskan adalah tentang isi. Buku ini tidak dapat dibaca oleh semua umur, karena beberapa bagian Trinity bercerita tentang hal-hal, yang menurut beberapa kalangan, negatif. Contohnya seperti pada bagian aneka dugem 1 pada halaman 146 dan Aneka Dugem 2 pada halaman 150. Pada bagian itu, Trinity menjelaskan secara rinci tentang pengalamannya di klub dan sedikit menceritakan tentang ganja dan bersetubuh.
Meskipun mempunyai beberapa kekurangan dari segi substansial, buku ini memiliki kelebihan visual. Dengan ukuran dan desain buku yang unik, buku ini cukup menjadi teman saat sedang berada di luar rumah. Isi cerita yang disajikan secara gamblang dan dibuat per bab itu pun membuat pembaca nyaman saat membaca buku The Naked Traveler.
Dengan membaca buku ini, pembaca dapat mengetahui lebih rinci tentang budaya dan kondisi di suatu tempat atau negara. Suatu kondisi yang dapat kita terima atau tidak. Pembaca pun dapat lebih siap dan tidak tercengang saat menghadapi suatu kondisi di negara yang akan ia tuju jika ia hendak backpacker ke negara yang telah Trinity bahas di buku tersebut. Buku ini sangat bermanfaat bagi setiap orang yang hendak menjadi independent Traveler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar